Menjelang perhelatan akbar Pemilu 2014, rakyat Indonesia perlu mengencangkan ikat pinggang untuk cerdas memilih presiden yang tepat. Jika rakyat benar-benar bisa memilih dengan cerdas, maka jabatan itu akan diisi oleh orang yang tepat. Masa jabatan 5 tahun pasti akan diisi dengan beragam kontribusi yang positif. Semua akan bermuara pada kesejahteraan hidup masyarakat.
Hal yang terjadi adalah sebaliknya jika rakyat main-main dalam memilih presiden. Kursi kepresidenan terpaksa diisi oleh seseorang yang tidak tepat untuk menduduki jabatan tersebut. Konsekuensinya adalah kurun 5 tahun akan berujung sia-sia karena minimnya kontribusi presiden dalam mensejahterakan rakyat dan memajukan negara. Siapa yang merasakan akibatnya? Tidak lain adalah rakyat indonesia sendiri.
Memilih presiden bukanlah perkara yang mudah. Presiden ibarat pasangan hidup rakyat indonesia yang harus dipilih dengan cermat. Bila memilih pasangan harus mempertimbangan bibit, bebet, dan bobot, tidak berbeda pula ketika memilih presiden. Tiga prinsip tersebut diimplementasikan dalam 12 kriteria yang wajib dimiliki oleh presiden Indonesia.
Pertama, presiden harus taat pada Tuhan yang Maha Esa. Sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 29 ayat 1, Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi ketuhanan sebagai landasan utama kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Presiden pun harus berpijak pada prinsip yang sama. Pemimpin yang taat akan teguh memegang norma agamanya sehingga muncul rasa takut untuk melanggar batas-batas norma tersebut. Dengan demikian, dia akan mempergunakan kekuasaannya untuk hal-hal yang positif karena yakin bahwa apapun yang dilakukannya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan.
Kedua, presiden harus sehat jasmani. Tugas sebagai pemimpin sangat berat. Dia bertanggung jawab atas seluruh problematika rakyat dan negara. Dia memang memiliki kabinet dan staf ahli untuk membantunya menyelesaikan semuanya. Namun, ada tugas-tugas yang harus dilakukan dengan tangannya sendiri seperti pertemuan dengan pemimpin negara lain. Jika pemimpin memiliki tubuh yang kurang sehat maka dia akan sibuk untuk mengurus dirinya sendiri. Akibatnya banyak tugas yang akan terbengkalai. Oleh karena itu, pemimpin harus memiliki jasmani yang sehat. Itu adalah kunci utama agar mampu menjalankan tugas dengan baik.
Ketiga, presiden harus berusia 45-55 tahun. Berdasarkan Teori perkembangan Havighurst, usia tengah baya sudah mencapai tanggung jawab social orang dewasa. Pada usia tersebut, psikologi seseorang bisa dinilai matang untuk memegang tanggung jawab besar seperti menjadi presiden.
Keempat, presiden harus berlatar pendidikan minimal doktor. Pendidikan yang tinggi adalah kriteria utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Tugas kenegaraan sangat berat dan rumit sehingga memerlukan pemikiran yang cerdas dan kritis untuk menyelesaikannya. Gelar sarjana saja tidak cukup menjadi bekal pendidikan presiden. Jika guru yang hanya bertanggung jawab di kelas harus lulus strata 1, maka seyogyanya persiden yang memiliki tanggung jawab lebih besar harus berpendidikan lebih tinggi.
Kelima, presiden harus memiliki kemampuan diplomasi yang baik. Tugas persiden tidak hanya mengurusi kesejahteraan rakyat, namun juga menjalin hubungan baik dengan negara lain. Hubungan tersebut hanya bisa terjalin jika presiden memiliki kemampuan diplomasi yang baik. Lewat diplomasi, berbagai kebijakan internasional yang menguntungkan pun bisa diperoleh sehingga Indonesia akan bersinar di kancah internasional.
Keenam, presiden harus cepat tanggap, tetapi tidak gegabah dalam menyelesaikan masalah dan gejolak masyarakat. Seorang presiden harus siap menerima gejolak ketika muncul kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak memihak rakyat kecil. Oleh karena itu, pemimpin harus cepat tanggap dalam merespon agar mampu meredam kegelisahan yang ada di hati rakyat. Namun, bukan berarti gegabah dalam memberikan tanggapan. Ingat, tanggapan yang gegabah hanya akan menambah masalah.
Ketujuh, presiden harus memiliki track record yang bagus. Presiden harus memiliki catatan yang baik sepanjang perjalanan hidup dan karirnya sebelum menjabat sebagai presiden. Dia tidak boleh terlibat dalam kasus pidana, perdata, maupun asusila. Peran track record sangat penting untuk menjaga kredibilitas presiden di mata rakyat dan pemimpin negara yang lainnya.
Kedelapan, presiden harus disiplin dan menghargai waktu. Time is money. Pepatah yang satu ini harus benar-benar dipegang oleh seorang presiden. Mengapa? karena masa jabatannya hanya 5 tahun. Kurun tersebut bukanlah waktu yang singkat namun juga bukan waktu yang panjang. Pemimpin yang menghargai waktu akan mengisi masa jabatannya dengan melakukan berbagai kontribusi yang positif bagi bangsa dan negara.
Kesembilan, presiden harus bijaksana. Presiden harus pandai mendahulukan masalah mana yang harus diselesaikan dan bagaimana menyelesaikannya. Dia harus ingat bahwa setiap kebijakan dan keputusan yang diambilnya harus benar-benar mengutamakan rakyat. Oleh karena itu, dia harus mengutamakan kepentingan rakyat dibandingakn kepentingan pribadi dan golongannya.
Kesepuluh, president harus think globally and act locally. Presiden harus memiliki wawasan luas dan pikiran terbuka tentang perkembangan situasi dan kondisi dunia. Selanjutnya, dia menerapkan wawasan tersebut untuk mengatasi masalah di Indonesia tanpa menghilangkan identitas asli bangsa Indonesia.
Kesebelas, presinden harus merakyat. Artinya presiden harus tetap ingat kalau diapun berasal dari rakyat sehingga akan terus memperjuangkan hak-hak rakyat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dia juga harus ingat kalau tujuannya menjadi pemimpin bukan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan rakyat. Dengan demikian, korupsi dan hedonisme bukan lagi menjadi penyakit yang menjangkiti pemimpin bangsa Indonesia.
Kedua belas, presiden harus revolusioner. Pemimpin harus berani merealisasikan ide dan visi yang cerdas, inovatif, dan solutif agar negara bisa berkembang ke arah yang diinginkan. Pemimpin tidak boleh tong kosong nyaring bunyinya. Dia harus melakukan gerakan perubahan demi kebaikandan kemajuan negara di masa yang akan datang.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Kriteria Presiden yang diselenggarakan oleh Pewarta Indonesia
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Kriteria Presiden yang diselenggarakan oleh Pewarta Indonesia
0 comments:
Posting Komentar