Siapa yang tidak kenal Palembang? Semua pendukung setia Indonesia pada Sea Games 2011 pasti tahu kota itu. Bagaimana tidak? Ibu kota Sumatera Selatan tersebut sukses menjadi tuan rumah dari pesta olahraga terbesar negara-negara se-Asia Tenggara. Bersama Jakarta, kota tersebut menjamu para tamu dengan deretan pesona daerahnya. Moment tersebut sekaligus membuka mata dunia tentang keberadaan sebuah kota yang sarat akan pesona dan budaya.
Logo Resmi Sea Games 2011 *Itu, ada kota Palembang di situ*
Nah, pada kesempatan kali ini saya akan mengulas pesona
Sumatera Selatan berikut jurus ampuh untuk menjualnya. Cekidot ^_^
A. POTENSI WISATA SUMATERA SELATAN
Sumatera
Selatan terletak pada 5° 10’- 1° 20’ Lintang Selatan dan 101°40’ - 106°30’
Bujur Timur. Provinsi ini diapit oleh Jambi, Bangka-Belitung, Lampung, dan
Bengkulu di penjuru mata anginnya2. Kalau dilihat lewat satelit,
letaknya seperti berikut ini.
Dok. Pribadi *capture halaman google.maps
Provinsi
ini terkenal lewat sejarah dan pesonanya. Kota Palembang misalnya ternyata
pernah menjadi ibu kota Sriwijaya3.
Setelah ditelusuri, keputusan tersebut mempertimbangkan latar belakang
tipografi Palembang yang sarat akan air. Dengan kontur daerah seperti itu,
penduduk sekitar memanfaatkannya sebagai sarana transportasi yang efektif dan
efisien. Tak berapa lama kemudian, kegiatan perdagangan muncul di sekitar perairan
dan menciptakan peradaban yang maju. Potensi itulah yang membuat Sriwijaya
menjadikan kota tersebut sebagai pusat kerajaannya.
Selain
faktor sejarah, Sumatera Selatan ternyata menyimpan sejuta potensi wisata yang
luar biasa. Potensi tersebut meliputi kesenian, makanan, dan arsitektur misalnya Tari Tanggai
Tari Tanggai (http://3.bp.blogspot.com)4
Tari
Tanggai adalah tarian yang dibawakan untuk menyambut tamu resmi atau dalam
prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah
tamah, menghormati, menghargai, dan menyatangi tamu yang berkunjung ke
daerahnya5.
Selain itu, masih banyak lagi potensi-potensi daerah yang memikat hati. Informasi tentang hal itu dapat diakses melalui link di bawah ini. Link ini merupakan hasil karya tulisan para blogger tentang potensi wisata dan daerah di Sumatera Selatan. Pembaca sekiranya perlu membaca tulisan-tulisan di bawah ini untuk menambah wawasan. Cekidot ^_^
dan masih banyak lagi lainnya.
B. JURUS MENJUAL PESONA SUMATERA
SELATAN
Indahnya
pesona budaya dan alam yang tersimpan di sebuah daerah akan sia-sia jika tidak
dijual di ruang publik. Mengapa? karena pesona tersebut akan sia-sia. Sia-sia
ini mencakup dua persepsi. Pertama, sia-sia karena keindahannya tidak bisa
dinikmati orang banyak. Kedua, sia-sia karena peluang untuk mendatangkan rupiah
melalui pariwisata akan tertutup bahkan hilang. Kemungkinan yang sama juga akan
terjadi pada potensi terpendam di Sumatera Selatan. Sudah saatnya muncul
jurus-jurus jitu untuk menjual pesona provinsi tersebut.
Jurus
menjual pesona Sumatera Selatan ada beberapa macam, yaitu
Jurus 1: Memperbaiki kondisi lokasi wisata itu
sendiri
Pernahkan
pembaca sekalian mengunjungi lokasi wisata yang kurang terawat? Saya jamin
pasti pernah. Rasanya sungguh miris ketika melihat tempat wisata yang demikian.
Padahal, tujuan dari wisata itu sendiri adalah merefres pikiran dan tubuh dari
penatnya rutinitas sehari-hari. Namun rasa kecewa muncul ketika melihat lokasi
wisata yang dikunjungi nyaris tidak layak kunjung. Misalnya saja sampah
berserakan, debu yang berterbangan, atau pelayanan yang kurang memuaskan. Faktor-faktor
tersebut menjadi penyebab utama keengganan pengunjung untuk berwisata di lokasi
tertentu. Hal ini tidak bisa dibiarkan belarut-larut. Harus ada solusi tepat
untuk menyelesaikannya.
Solusi
untuk mengatasi ketidakmemadaian lokasi wisata adalah dengan memperbaikinya. Perbaikan
tersebut meliputi perbaikan fisik (pemugaran) dan perbaikan nonfisik (layanan
wisata). Perbaikan fisik sngat penting untuk dilakukan karena bertujuan mempertahankan
kualitas tempat wisata sekaligus meningkatkan
minat pengunjung. Adapun yang nonfisik berarti perbaikan kualitas layanan
wisata oleh petugas. Misalnya dengan menempatkan petugas yang ramah dan
komunikatif agar mampu melayani pengunjung dengan sebaik-baiknya. Usahakan 3S
(senyum, salam, sapa) menjadi tradisi yang harus dilaksanakan oleh petugas
wisata. Hal-hal sepele seperti ini sebenarnya mampu meningkatkan kenyamanan pengunjung
sehingga membuka peluang untuk datang di waktu yang akan datang.
Jurus 2: Membangun fasilitas pendukung untuk lokasi pariwisata
Jurus 2: Membangun fasilitas pendukung untuk lokasi pariwisata
Bila poin satu masih seputar perbaikan intern lokasi
wisata, tidak demikian dengan poin yang satu ini. Jurus yang tidak boleh
dilupakan untuk menjual pesona wisata adalah dengan membangun fasilitas
pendukung di sekitar lokasi. Misalnya toilet umum, pusat oleh-oleh, pusat
belanja makanan, pusat pernak-pernik, kantin, dan taman istirahat. Fasilitas
seperti itu sangat penting untuk mempertahankan minat berlama-lama di lokasi.
Selain itu, tingginya hasrat berbelanja mereka harus dimanfaatkan. Strategi
harga murah patut diberlakukan di pusat oleh-oleh. Dengan strategi ini, mereka
akan berbelanja sebanyak-banyaknya dan tentu saja akan mendatangkan keuntungan
luar biasa bagi para pedagang.
Jurus 3: Memperbaiki akses menuju lokasi wisata
Akses menuju lokasi wisata erat kaitannya dengan
ketersediaan alat transportasi dan kualitas jalan raya. Kedua hal ini merupakan
jurus penting untuk menjual pesona wisata. Sebagus apapun tempat wisata,
minimnya transportasi dan jeleknya ruas jalan membuat pengunjung enggan ke
sana. Oleh karena itu, penambahan alat transportasi dan perbaikan jalan raya
harus segera dilakukan agar pengunjung semakin berminat menuju lokasi wisata.
Jurus 4: Melakukan publikasi melalui media sosial
seperti jejaring sosial facebook, twitter, plurk, dan lain-lain.
Publikasi
menjadi jurus yang sangat penting untuk menjual pesona sebuah daerah. Bila dulu
promosi dilakukan dengan cara manual seperti mencetak pamflet dan selebaran,
lain halnya dengan sekarang. Proses publikasi semakin dimudahkan dengan
kehadiran media sosial dan jejaring sosial. Pemerintah daerah perlu jeli dalam
membidik potensi tersebut. pemerintah perlu memanfaatkan media-media di dunia
maya sebagai sarana publikasi yang menguntungkan. Misalnya saja mengunggah
foto, video, dan sekilas ulasan tentang sebuah lokasi wisata.
Publikasi
ini tidak bisa berdiri sendiri. Pemerintah sebaiknya juga menggandeng komunitas
lokal untuk memperluas jaringan. Misalnya pemerintah kota Palembang dengan
komunitas WongKito. WongKito adalah komunitas blogger daerah asal Palembang yang dibentuk untuk
mempererat tali silaturahmi sekaligus menjadi media informasi untuk
mempromosikan Palembang khususnya. Bila kerjasama antara pemerintah lokal dan
komunitas lokal terjalin dengan baik maka jaringan publikasi pun semakin luas. Dampaknya
tentu sangat positif untuk membuka mata masyarakat akan pesona daerah yang
sebelumnya belum terungkap optimal ke ruang publik.
Jurus 5: Membangun semangat pemerintah lokal
untuk proaktif dalam mengikutsertakan berbagai daerah di Sumatera Selatan untuk
menjadi tuan rumah sebuah event tertentu.
Partisipasi
aktif dari pemerintah daerah merupakan salah satu jurus paling ampuh untuk
menjual potensi lokal. Sikap ini dapat ditunjukkan dengan mengikutsertakan
daerah Sumatera Selatan sebagai tuan rumah berbagai even nasional maupun
internasional. Upaya ini sangat efektif untuk meningkatkan kurva penjualan
pesona daerah. Mengapa? karena adanya event membuat wartawan dari berbagai
media masa datang secara cuma-cuma untuk meliput. Kehadiran mereka tentu sngat
menguntungkan. Secara tidak langsung mereka akan sedikit banyak mengulas
tentang potensi daerah tuan rumah. Tentu saja ulasan tersebut juga akan meliput
beberapa wisata yang menjadi unggulan daerah tersebut. Selain itu,
keikutsertaan sebagai tuan rumah akan meningkatkan pendapatan pedagang dan
daerah.
Sebut saja partisipasi Palembang sebagai tuan rumah ada
ajang Sea Games 2011. Berdasarkan keterangan yang dilansir oleh Direktur
Sarana Pembangunan Palembang Jaya, Bahder Johan, selaku pengelola Bus Transmusi
itu, sejak SEA Games ke-26 diselenggaralan terjadi peningkatan pendapatan
hingga Rp. 10 juta per hari dari rata-rata sebelumnya Rp. 18 juta per
hari (komhukum.com, 11/11/2011)6. Ini
masih bis, keuntungan juga didapat oleh penjual kaos, pedagang makanan, pengelola
hotel, dan lain-lain. Sungguh, manfaatnya sangat besar untuk menjual pesona
daerah sekaligus sumber keuntungan yang luar biasa.
Pesona daerah memang tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Harus ada perhatian dari pemerintah umumnya dan masyarakat khususnya untuk
menjaga dan memajukan potensi tersebut. Harus ada jurus-jurus jitu untuk
menjual potensi tersebut agar mendatangkan keuntungan bagi daerah yang
bersangkutan maaupun penduduk sekitar. Semoga jurusku bermanfaat untuk menambah
wawasan. Ciaaattttt!!!!! ^_^
Rujukan:
1. Gambar logo diambil dari http://editorialindonesia.com/wp-content/uploads/2011/10/sea-games-2011.jpg
0 comments:
Posting Komentar