"Lewat tulisan, kita bisa mengubah kehidupan"

STOP EKSISTENSI DENGAN PLAGIARISME!







Pengakuan terhadap hak cipta karya berupa tulisan, gambar, dan video di dunia maya sangat lemah. Pengakuan hak cipta  dapat diartikan sebagai sikap menghargai terhadap karya orang lain. Sikap  ini sebenanya sangat mudah dilakukakan. Yaitu dengan mencantumkan nama penulis/pembuat, link situs, dan identitas karya.  Sayang, sikap ini ternyata masih jarang sekali dimiliki oleh sebagian besar pengguna internet. Akibatnya, plagiarisme semakin marak terjadi. Banyak oknum yang hanya copy-paste tulisan tanpa mempedulikan penulisnya. Ada pula yang memakai mengedit sebuah gambar kemudian mengakuinya sebagai karyanya. Sungguh ironi.


Mengapa terjadi plagiarisme? Ada banyak sekali alasan yang melatarbelakangi tindakan tersebut. Salah satunya adalah karena menginginkan eksistensi. Eksistensi berkaitan erat dengan keinginan untuk diakui keberadaannya, khususnya di dunia maya. Keinginan ini semakin kuat ketika melihat kemudahan yang ditawarkan oleh para provider pulsa internet. Axis misalnya, dengan slogan “Internet Untuk Rakyat”, menawarkan paket internet dengan harga terjangkau. Yang pasti, Axis berkeinginan untuk mempermudah para pengguna untuk mengakses kebutuhan mereka yang pastinya demi kepentingan yang baik. Saya yakin, Axis sendiri tidak setuju dengan tindak plagiarisme.


Sayang, cara mencari sebuah eksistensi ini terkadang disalahgunakan oleh sebagian orang. Mereka mencari eksistensi melalui jalan pintas. Hal ini biasa terjadi pada para pengguna blog atau website baru yang ingin segera ngeksis di dunia maya. Langsung saja mereka membuat entry sebanyak-banyaknya dengan comot sana comot sini. Mereka tahu jika mencipta adalah proses yang berat. Proses inilah yang tidak disukai oleh oknum pencari jalan pintas. Oleh karena itu, mereka langsung copy-paste sebuah karya dan mengaku-aku sebagai ciptaannya. 

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas plagiarisme dalam dunia maya dan cara mengatasinya. 


A. PENGERTIAN PLAGIARISME
Menurut KBBI, plagiat berarti pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb) sendiri, msl menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan. Sedangkan plagiarisme adalah penjiplakan yg melanggar hak cipta

Menurut Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme 1
1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri
2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya
6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya,
7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan  
    pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

B. CONTOH KASUS PLAGIARISME DI DUNIA MAYA

                Kasus plagiarisme yang ramai dibicarakan adalah tindak pencaplokan tulisan oleh situs Koran Anak Indonesia terhadap karya langitselatan. Berdasarkan keterangan yang dilansir oleh Evie, penulis langitselatan, tanggal telah 5 Agustus 2010 mereka menemukan website yang setidaknya menggunakan 21 tulisan dari langitselatan. Website tersebut mengusung nama Koran Anak Indonesia dan mengakui tulisan-tulisan tersebut sebagai milik dari website mereka 2. 
           Berikut saya cantumkan beberapa tulisan yang telah dicaplok oleh Koran Anak Indonesia


    1. a. Tulisan asli: Sistem Keplanetan Yang Semrawut
    2. plagiat: Sistem Keplanetan Yang Bergerak Terus Tidak Stabil
    3. b. Tulisan asli: Planet X Bukan Planet Nibiru
    4. plagiat: Planet Nibiru Penyebab Kiamat 2012?
    5. c. Tulisan asli: Saat Matahari Dilanda Gempa
    6. plagiat: Gempa dan Ledakan Dahsyat Matahari 

    C. DAMPAK PLAGIARISME
                      Plagiarisme memiliki dampak yang sangat besar terhadap pelakudan pencipta asli.
    a. Penulis/pencipta asli
    Dalam plagiarisme, penulis/pencipta merupakan pihak yang paling dirugikan. Bagaimana tidak? Sebuah karya pasti membutuhkan waktu, tenaga, dan pikiran saat membuatnya. Paling tidak, dia menginginkan penghargaan atas apa yang telah diciptakannya. Ternyata, ada oknum yang seenaknya menyerobot sehingga perjuangannya terasa sia-sia.


    b.  Pelaku plagiarisme
    Pelaku plagiarisme akan mendapatkan dampak yang sangat besar jika terbukti melakukan pencaplokan karya. Dia akan mendapatkan hukuman yaitu secara yuridis dan sosial. Hukuman secara yuridis akan saya sampaikan pada subbab selanjutnya. Hukuman sosial yang akan diperoleh adalah dia akan kehilangan kepercayaan publik jika membuat karya pada waktu berikutnya. Karyanya akan dipertanyakan orisinalitasnya. Kalau sudah begini, siapa yang rugi? Tentu pelaku itu sendiri. Mungkin tidak terasa secara langsung, namun akan terasa di kemudian hari.

    D. HUKUMAN TERHADAP PELAKU PLAGIARISME
    Berdasarkan UU No.20/2003 dalam Sunyoto (2011)3, sanksi atas tindakan plagiarisme adalah sebagai berikut:
    1. Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya (pasal 25 ayat 2)
    2. Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

    Sanksi ini memang berlaku di dunia nyata, ketika pelaku akademis melakukan tindak plagiarisme. Namun, hukuman ini masih belum bisa diberlakukan di dunia maya karena perlindungan hukum terhadap karya masih lemah sekali.

    E. TIPS ANTIPLAGIARISME DI DUNIA MAYA
    Untuk mengatasi plagiarisme, saya akan berbagi pengetahuan yang saya miliki dan beberapa tips yang saya dapat dari beberapa referensi. Tips ini akan saya bagi menjadi tips mengutip tulisan, mencantumkan gambar, dan menampilkan video. Tips ini saya buat khusus untuk karya yang ada di dunia maya. Jadi, tips penulisan ini berkisar pada cara mengutip tulisan, gambar, dan video  dari sebuah website.
    Secara garis besar, tips penulisan antiplagiarisme ini memiliki sebuah kesamaan yaitu PENYEBUTAN SUMBER. Lebih jelasnya, simak penjelasan saya di bawah ini ya ^_^

    1) Tips mengutip tulisan
    Sebenarnya, mengutip tulisan itu bukanlah hal yang sulit dilakukan. Untuk menghindari plagiarisme caranya antara lain:
    1.      a. Mengutip
    Hal yang tidak boleh dilupakan ketika mengutip dari website adalah mencantumkan nama  penulis dan tahun penulisan. Misalnya dari website di bawah ini:

    Perhatikan tanggal pembuatan tulisan dan nama penulis (Dok.Pribadi)

    Cara mengutipnya adalah
    Lokajaya (2009) menyebutkan bahwa Batara Guru (Manikmaya, Dewa Siwa) merupakan Dewa yang merajai kahyangan. 
    Cara menulis akan berbeda jika menemukan website yang nama penulisnya tidak dicantumkan seperti wikipedia. Maka penulisannya adalah mencantumkan nama website dan tahun penulisan. Misalnya: 


    Perhatikan nama website__dalam hal ini adalah wikipedia (Dok.Pribadi)

    Dalam Wikipedia seringkali tahun pembuatan tidak dicantumkan di awal tulisan. Maka kamu harus mencarinya. Saya menemukan bahwa lokasi tanggal pembuatan atau pengeditan tulisan berada di bagian bawah halaman website.
    Perhatikan tanggal pembuatan atau pengeditan tulisan dalam wikipedia (Dok.Pribadi)

    Setelah ditemukan lokasi tanggal pembuatan atau pengeditan tulisan, maka cara mengutipnya adalah
    Wikipedia (2012) menyebutkan Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali.

    Bila tulisan tersebut berupa file PDF dan hanya ada nama penulisnya saja, maka cukup tulis nama penulisnya dan tanpa tahun. Misalnya:

    Perhatikan nama penulis (Dok.Pribadi)

    Cara mengutipnya adalah
    Suwarna menyebutkan bahwa wayang sebagai budaya Jawa tentu memiliki kekuatan yang luar biasa hingga mampu bertahan sejak abad ke-11 hingga abad ke-21 sekarang. 

    Setelah mengutip, jangan lupa membuat daftar rujukan. Bila rujukan itu berupa karya individual, urutan cara menulis rujukannya adalah nama penulis (seperti ketika merujuk dari buku), tahun, judul karya (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan di antara tanda kurung, diserta dengan keterangan kapan diakses4.
    Contoh:
    Lokajaya, Putra. 2009. Batara Guru, (Online), (http://tokohwayang.wordpress.com/), diakses 28   
    Februari 2012


    Bila tulisan tersebut tidak ada tahun, maka keterangan tahun diganti dengan "tanpa tahun".
    Contoh:
    Suwarna. Tanpa tahun. Estetika Pagelaran Wayang: Tinjauan Etnopuitika, (Online), (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131808332/etnopuitika%20PEGELARAN%20WAYANG.pdf), diakses 28 Februari 2012. 


    2.   b. Membuat parafrase
    Menurut KBBI parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dr sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yg lain tanpa mengubah pengertian; 2 penguraian kembali suatu teks (karangan) dl bentuk (susunan kata-kata) yg lain, dng maksud untuk dapat menjelaskan makna yg tersembunyi;

    Dengan demikian, mengubah sebuah tulisan dengan kata-kata lain bukanlah termasuh parafrasa. Mengubah beberapa kata adalah melakukan editing. Editing ini meliputi beberapa cara yaitu5
    • Mengubah penghubung kalimat (misalnya, penggunaan ’tetapi’, ’di pihak lain’, ’sementara’, ’sama halnya’, ’seperti halnya’, ’baik..maupun’ dsb) yang terdiri dari dua frasa yang mengungkapkan perbandingan atau kontras.
    • Mengubah bentuk kata kerja pasif ke aktif atau sebaliknya;
    • Melakukan perubahan terhadap bentuk kata (dalam bahasa inggris misalnya, kata kerja: to succeed bisa diubah menjadi kata benda success, kata sifat successful dan kata keterangan succesfully);
    • Mengubah kalimat melalui penggunaan sinonim atau persamaan kata
    Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang melakukan proses editing sebenarnya telah bertindak plagiarisme baik disadari atau tidak.

    2) Tips mencantumkan gambar
    Tips ini berasal dari datangnya inspirasi usai membaca tulisan karya Widi Kurniawan di kompasiana6. Secara garis besar, tips mencantumkan gambar antara lain:
    1. a. Bila gambar merupakan foto hasil karya sendiri, maka urutan penulisannya adalah keterangan singkat tentang foto dan dilanjutkan dengan  nama fotografer atau diganti dengan “dokumen pribadi”

    Hadiah dari Intisari (Dok.Pribadi) atau Hadia dari Intisari by Hilmia Wardani

    2.  b. Bila gambar diambil dari website X, maka  urutan penulisannya adalah keterangan singkat tentang foto, nama website, dan nama fotografer. Bila tidak ada nama fotografernya, maka cukup tampilkan nama websitenya.
    Bencana (detik.com)

         c. Bila gambar diambil dari website penyedia gambar seperti shutterstock, maka urutan penulisannya adalah keterangan singkat tentang foto dan website.
    Pemandangan (shutterstock)


    3) Tips menampilkan video
    Ada 2 cara untuk menampilkan video.


    a. Bila video diakses dari youtube atau website tertentu maka penulisannya adalah dengan menuliskan keterangan tentang video dan website tempat video tersebut berasal.
    Astamedia (youtube)

    b. Bila video merupakan dokumen pribadi, maka penulisannya adalah dengan mencantumkan keterangan singkat tentang video  dan dilanjutkan dengan  nama perekam atau diganti dengan “dokumen pribadi”

    Pembacaan Cerpen (Dok.Pribadi) atau Pembacaan Cerpen by Hilmia Wardani






    Memang, dunia maya menawarkan kemudahan bagi siapapun untuk mengakses apapun dan milik siapapun. namun jangan lupa bahwa semua karya tidak ada yang tercipta tiba-tiba. Pasti ada orang yang telah bekerja keras membuatnya dan kita harus menghargai perjuangannya. Dengan menyebutkan namanya saat kita memakai karyanya adalah sikap yang bijak dalam menghargai karya orang lain.




    Daftar Rujukan:
    1. Anonim, Tanpa tahun. Pengertian Plagiat atau Plagiarisme. (Online). (http://berita-lampung.blogspot.com/2010/04/pengertian-plagiat-atau-plagiarisme.html). Diakses tanggal 28 Februari 2012. 
    2. Ivie. 2010. Plagiasi Internet, Pencurian Karya di Dunia Maya. (Online). 
    (http://langitselatan.com/2010/08/16/plagiasi-internet-pencurian-karya-di-dunia-maya/). Diakses tanggal 28 Februari 2012. 
    3. Sunyoto, 2011. Menghindari Plagiarisme dalam Karya Tulis. (Online). (http://fkm.unsri.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=82:menghindari-plagiarisme-dalam-karya-tulis&catid=2:berita). Diakses tanggal 28 Februari 2012. 
    4. Tim Penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Negeri Malang.
    5. Anonim. Tanpa tahun. (Online). ( http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pengertian%20plagiarisme&source=web&cd=2&ved=0CCYQFjAB&url=http%3A%2F%2Ffilsafat.ugm.ac.id%2Faw%2FPlagiat.doc&ei=AIxMT8HlIIaurAec_5mTDw&usg=AFQjCNFtF-OA-KpDHrGi6ziB_4laI8-n_w&sig2=fsnStMorEmTm_84QszoOLQ). Diakses tanggal 28 Februari 2012. 
    6. Kurniawan, Widi. 2011. Foto Ilustrasi Blog dan Tips Penulisannya. (Online) (http://media.kompasiana.com/new-media/2011/10/17/foto-ilustrasi-blog-dan-tips-penulisannya/). Diakses tanggal 28 Februari 2012. 

    ¡Compártelo!

    0 comments:

    Posting Komentar

    Buscar

     
    BENITORAMIO Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger