Jika merefleksi perkembangan Indonesia sejak 66 tahun kemerdekaannya, ada sebuah fakta yang menarik. Kemajuan negara ini kalah jauh di bandingkan Malaysia yang notabene lebih muda usia kemerdekaannya. Ada benang merah yang harus ditarik dari kekalahan ini.
Kemajuan diidentikkan dengan perkembangan yang serba cepat dalam teknologi, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. Indonesia pun sebenanrnya tidak kalah dibandingkan negara lain. Hanya saja faktor pendorong utama telah hilang dari benak para pemuka negeri yaitu sikap menghargai karya anak bangsa sendiri.
Sekilas mengingat kembali peristiwa yang dialami oleh B.J Habibie. Ide kreatif untuk memajukan iptek dalam bidang penerbangan malah mendapat sambutan yang kurang positif. Dangkalnya pemikiran pada ramalan teknologi masa depan membuat ide ini dinilai terlalu imajinatif sehingga digagalkan oleh oknum dari negeri ini sendiri. Padahal, jika ide tersebut benar-benar diterapkan secara serius, Indonesia sekarang bisa menjadi raja maskapai penerbangan Internasional.
Sikap yang tidak menghargai ini sesungguhnya berdampak buruk bagi perkembangan kemajuan negeri ini. Hampir sebagian besar orang-orang yang memiliki tingkat kreativitas dan intelektual tinggi memilih migrasi kerja ke luar negeri. Apresiasi yang positif terhadap kemampuanlah yang memicu mereka untuk cenderung memilih bekerja di sana. Mulai dari gaji yang tinggi, asuransi, perlindungan hukum, kucuran dana untuk penelitian, serta penghargaan atas kerja keras mereka.
Jika semua orang cerdas dan kreatif meninggalkan negerinya sendiri, yang tersisa di sini hanyalah sepah. Tinggal orang-orang yang tidak mampu menciptakan perubahan yang revolusioner terhadap kondisi negeri ini. Saat negara lain sudah jauh berkembang dengan segala kemajuannya, Indonesia tetap berada dalam kondisi mati suri.
Berkaca dari migrasi kerja kaum terdidik, ada PR yang harus dilakukan oleh rakyat Indonesia. PR tersebut adalah menghargai hasil karya anak bangsa sendiri. Pemerintah mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengerjakan tugas ini. Karena dukungan dari penguasalah seorang anak bangsa bisa mendapatkan reward yang pantas dari apa yang dikerjakannya.
Sikap yang patut diambil oleh pemerintah terkait dengan penghargaan misalnya pemberian gaji yang sesuai dengan kompetensi dan hasil karya, kemudahan dalam pemberian hak paten, perlindungan terhadap hak cipta karya, pemberian fasilitas penelitian, dan publikasi. Publikasi ini sangat penting untuk menciptakan iklim edukasi yang mampu memotivasi sang pencipta dan orang lain untuk berkarya.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Sebuah pepatah mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Namun, pahlawan yang sekarang bukan lagi memanggul senjata untuk menumpas para penjajah. Pahlawan adalah orang cerdas dan kreatif yang mau menggunakan ilmunya untuk mengisi kemerdekaan. Dan bangsa yang besar akan menghagai pahlawannya dengan memberikan dukungan baik secara moriil maupun materiil. Jika para pemuka negeri memiliki sikap menghargai ini, bukan omong kosong bila Indonesia nantinya tumbuh menjadi negara yang maju. Semoga.
2 comments:
makasih juga gan sudah mampir :)
izin copas gan untuk tugas
Posting Komentar