Sumpah mati disamber gledek
Aku ini anak Trenggalek
Walaupun dikelilingi gunung
Cita-citaku tak akan terbendung
(sebuah lagu jaman SMP yang aku
sendiri lupa judulnya)
Halo semuanya. Apa
kabar? Semoga pembaca semuanya sehat-sehat saja ya.
Perkenalkan, saya
adalah mahasiswa semester 7 yang sekarang sedang merantau jauh dari kabupaten
kelahiran. Tanah kelahiran saya adalah di kabupaten Trenggalek. Sebuah kabupaten
kecil yang tenang, nyaman, dan menyenangkan. Selalu saja membuat saya kepingin
mudik ke kampung halaman.
Ada sesuatu yang super special pada tulisan saya kali ini. Apa itu? saya akan membahas seluk beluk makanan khas dari kabupaten tercinta saya yaitu Lodho Ayam Kampung. Penasaran? Cekidot ya.
A. APA SIH TRENGGALEK ITU?
Tak kenal maka tak sayang. Berdasarkan peribahasan tersebut, saya ingin memperkenalkan kabupaten Trenggalek pada para pembaca terlebih dahulu agar tidak ada salah paham dan tentu saja, supaya lebih dicintai di hati pembaca sekalian. Jadi, saya ucapkan
selamat datang di kabupaten Trenggalek
Gapura masuk Kab.Trenggalek (dok.pribadi) |
Sedikit curhat, saya
merantau ke kabupaten Malang dalam rangka belajar sejak SMA. Sebagaimana anak
perantauan lain, pastilah ada sesi tanya jawab dan perkenalan dengan
teman-teman baru. Namun,
saya selalu mengalami kisah yang sama. Ketika saya ditanya kabupaten asal dan
saya jawab Trenggalek, nyaris 90% tidak ada yang tahu di mana Trenggalek itu
berada. Kejadian semacam ini tidak berakhir ketika jaman SMA, ketika kuliah pun
sama juga ceritanya. Rasanya saya gemes sekali. Ko tidak ada yang tahu di mana
Trenggalek itu berada? Padahal, Trenggalek itu kabupaten yang popular ko
(menurut saya).
Trenggalek
merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur. Kabupaten ini terletak di koordinat
8°03’S 111°43’E. Kabupaten ini diapit oleh kabupaten Ponorogo di sebelah barat
laut, kabupaten Pacitan di sebelah barat
daya, kabupaten Tulungagung di sebelah timur, laut hindia di sebelah selatan,
dan gunung wilis di sebelah utara.
Lokasi Trenggalek (eastjava.com) |
Trenggalek
memiliki beberapa lokasi wisata yang cukup mempesona. Misalnya Pantai Prigi,
Pantai Karanggongso, dan Gua Lowo. Selain itu, Trenggalek memiliki beberapa
sajian budaya yang khas yaitu Tari Turonggo Yakso dan Tiban.
Untuk
sampai ke Trenggalek, ada beberapa alternatif jalan atau rute yang bisa
ditempuh. Misalnya, jika perjalanan berasal dari kota Malang. Dari Malang
menuju Trenggalek, kita harus melewati 2 kabupaten lain yaitu Blitar dan
Tulungagung. Untuk kendaraannya, kita bisa memilih untuk menggunakan bis atau
kereta api. Bagi yang suka mabuk kendaraan, saya sarankan untuk naik kereta
karena rutenya lurus-lurus saja. Berbeda dengan rute bis Malang-Blitar yang
melewati jalan berbelok-belok sehingga menimbulkan potensi mabuk luar biasa.
Jika
menggunakan kereta api, kita bisa memulai perjalanan di Stasiun Kota Baru
Malang. Lalu, kita beli tiket Malang-Tulungagung seharga Rp 5.500 (harga bisa
naik sewaktu-waktu sesuai kebijakan yang berlaku). Waktu yang dihabiskan adalah
4 jam. Sedikit catatan, perjalanan menggunakan kereta tidak bisa mencapai
Trenggalek karena Trenggalek tidak memiliki stasiun kereta api. Penyebabnya
adalah kereta api membutuhkan rute yang lurus. Rute ini seperti itu sangat
sulit dibuat di Trenggalek karena
kondisi geografis kabupaten yang dikelilingi banyak gunung. Untuk membuat rute
kereta tersebut, dibutuhkan banyak sekali biaya dan tenaga untuk membuat
terowongan menembus gunung-gunung itu. Oleh karena itu, sampai sekarang
Trenggalek tidak memiliki stasiun kereta api. Sesampainya
di stasiun Tulungagung, kita bisa turun dan naik becak ke terminal bis
Tulungagung. Biaya untuk naik becak adalah Rp 8.000/orang. Kalau berdua, bisa
ditawar menjadi Rp 15.000. Sesampainya di terminal, kita bisa naik bis jurusan
Trenggalek. Kalau naik bis kecil, biayanya Rp 7.000. Kalau naik bis besar,
bayarnya cuman Rp 5.000. Jadi, mending naik bis besar saja. Longgar dan pakai
AC. Waktu yang dihabiskan untuk Tulungagung-Trenggalek adalah 1 jam.
Jadi, total waktu perjalanan naik kereta api Malang-Trenggalek adalah 5 jam. Adapun biaya yang dihabiskan per orang adalah Rp 18.500-20.500.Sekarang, cara kedua yaitu Malang-Trenggalek menggunakan bis. Kita bisa memilih antara 2 terminal yaitu terminal Gadang dan terminal Arjosari. Kalau saya pribadi lebih sering menggunakan terminal Gadang. Dari terminal ini, kita naik bis menuju terminal Blitar. Waktu yang dihabiskan untuk Malang-Blitar sekitar 2 jam. Bis yang banyak tersedia adalah bis berukuran kecil. Jadi, siap-siap saja berdesakan dengan penumpang lain. Biaya normalnya kurang lebih Rp 12.000. Tapi, kadang-kadang kita diminta bayar lebih oleh kondektur bis. Misalnya Rp 13.000-Rp 14.000. Tidak tahu alasannya kenapa meminta lebih, yang pasti rasanya sangat menyebalkan. Maklum, kantong mahasiswa kan sering gersang. Sesampainya di terminal Blitar, kita transfer bis yang akan menuju ke Tulungagung. Waktu yang dihabiskan Blitar-Tulungagung sekitar 1 jam. Bis yang adapun bis kecil. Biayanya Rp 8.000. Setelah sampai di terminal Tulungagung, kita menuju Trenggalek selama 1 jam. Kalau naik bis kecil, biayanya Rp 7.000. Kalau naik bis besar, bayarnya cuman Rp 5.000.
Jadi, total waktu perjalanan naik bis Malang-Trenggalek adalah 4 jam. Adapun biaya yang dihabiskan per orang adalah Rp 25.000-27.000.Siapa yang berminat berkunjung ke Trenggalek? Jangan lupa mampir ke rumah saya ya.
B. LODHO AYAM KAMPUNG TRENGGALEK, LEZATNYA
SELANGIT
Menikmati
eksotisme Trenggalek tidak akan lengkap
tanpa mencicipi kuliner asli kabupaten ini, salah satunya adalah lodho ayam
kampung.
Lodho Ayam Kampung Khas Trenggalek (dok,pribadi) |
Lodho
ayam adalah olahan daging ayam yang terbuat dari aneka rempah pilihan dan santan.
Kuahnya berwarna kuning kemerahan dengan citarasa khas. Warna itu diperoleh
dari kunyit dan cabai merah. Sedangkan citarasa
itu diperoleh dari cabai, merica, dan pala yang menciptakan sensasi pedas yang
khas. Selain dari bumbu, citarasa yang khas juga diperoleh dari daging ayam yang
dipanggang terlebih dahulu sebelum direbus bersama kuah. Perpaduan antara kuah,
racikan bumbu yang pas, dan ayam panggang yang gurih menciptakan citarasa yang
lezat dan sukar dilupakan.
Bagi
pembaca yang belum tau lodho ayam, pasti sedikit rancu membedakan antara lodho
dengan olahan daging ayam yang lain. Misalnya saja dengan opor ayam. Bila dilihat
sekilas, bentuk visual dari lodho ayam itu mirip dengan opor ayam. Akan tetapi,
keduanya memiliki perbedaan dari segi bumbu yang digunakan. Lodho ayam
menggunakan bumbu khas berupa merica dan pala, sedangkan opor tidak menggunakan
dua bumbu itu. Cara pengolahan daging ayamnya pun berbeda. Ayam untuk lodho
harus dipanggang terlebih dahulu, sedangkan proses ini tidak perlu dilakukan
untuk ayam di opor.
Menikmati
lodho ayam khas Trenggalek tidak lengkap rasanya tanpa nasi gurih dan
urap-urap.
Lodho ayam lengkap dengan urap-urap dan nasi gurih (dok.pribadi) |
Nasi gurih adalah nasi yang terbuat dari olahan beras dan santan. Rasanya
gurih dan nimat bila disajikan hangat-hangat. Di kota-kota lain seperti Malang,
nasi gurih lebih akrab disebut nasi uduk. Selain nasi gurih, ada lagi
urap-urap.
Urap-urap yang menggugah selera (dok.pribadi) |
Urap-urap adalah olahan sayuran yang direbus terlebih dahulu dan
disajikan bersama parutan kelapa bercitarasa pedas. Adanya urap-urap ini sangat
penting untuk menyeimbangkan asupan daging yang masuk ke dalam tubuh. Rasanya,
lidah tidak berhenti bergoyang ketika rasa gurih dari nasi, pedas dari ayam, dan
segar dari urap-urap berpadu di mulut. Lezatnya bukan main.
Lodho ayam seringkali disajikan ketika acara-acara besar
di Trenggalek. Misalnya pernikahan, perayaan idul fitri bersama keluarga, megengan,
dan selamatan. Keluarga saya sendiri seringkali menikmati lodho ayam ketika
berkumpul di rumah kakek saat idul fitri.
Makan lodho ayam bersama keluarga (dok.pribadi) |
Anggota keluarga saya cukup banyak
sehingga seringkali membeli lodho ayam satu ekor. Lalu, tante-tante saya saling
berkolaborasi untuk menyiapkan urap-urap dan nasi gurih. Kalau nasi gurihnya
habis, yah terpaksa makan nasi putih biasa. Tapi tidak apa-apa, lodho ayam
tetap nikmat disantap dengan nasi apa saja.
Lodho ayam juga disajikan ketika megengan dan selamatan. Megengan
adalah sebuah perayaan untuk memperingati kedatangan bulan suci ramadhan. Pada
acara ini, masyarakat Trenggalek akan membuat “ambeng” istilah untuk hantaran
makanan dalam wadah anyaman (dulu) atau plasti (sekarang) dengan berbagai
makanan di dalamnya yaitu kolak pisang, apem, dan lodho ayam (bagi yang mampu).
Adapun pada acara selamatan, lodho ayam disajikan dalam bentuk bungkusan. Lodho
ayam itu dibungkus daun pisang bersama nasi gurih dan urap-urap. Kemudian bungkusan
lodho ayam itu diberikan pada para tamu undangan usai selamatan untuk dibawa
pulang.
Lodho ayam kampung dan nasi gurih (dok.pribadi) |
Lodho ayam merupakan salah satu kuliner khas Trenggalek
yang menyimpan sejuta kelezatan. Bila ingin menikmatinya, kita bisa mampir ke
warung-warung lodho ayam yang tersebar di berbagai wilayah Trenggalek. Harga yang
dipatok pun cukup terjangkau. Sekitar Rp 10.000-Rp 16.000 per porsi. Harganya beragam
sesuai besar kecilnya potongan ayam.
C.
MENILIK KANDUNGAN GIZI LODHO AYAM KAMPUNG
Lodho
ayam memiliki banyak sekali kandungan gizi. Pertama, gizi-gizi tersebut berasal
dari ayam. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang bermanfaat bagi
tubuh. Selain itu, daging ayam juga mengandung kalsium, fosfor, dan zat besi. Setiap
100 gram daging ayam mengandung 74% air, 22% protein, 13 mg kalsium, 180 mg
fosfor, dan 1,5 mg zat besi. Daging ayam juga rendah lemak meskipun lemaknya
sendiri termasuk asam lemak tak jenuh (Indonesian.cri.cn, 19/7/2005)
Selain
kandungan gizi di atas, ada lagi kelebihan yang dimiliki lodho ayam karena
menggunakan ayam kampung. Ayam kampung
adalah ayam yang dibiarkan makan dan hidup dengan bebas. Pembebasan pola makan
membuat ayam mendapatkan nutrisi dengan cara alami. Dia bisa memakan
biji-bijian, hewan-hewan kecil, dan lain-lain. Selain itu, dia juga bebas dari suplemen
makanan unggas seperti sentrat dan obat
penggemuk yang biasa diberikan pada ayam biakan seperti ayam pedaging. Jadi,
daging ayam kampung dijamin bebas dari zat-zat kimia.
Tak
hanya pola makan yang dibiarkan bebas, pola hidup ayam kampung pun sengaja
dibebaskan pula. Ayam-ayam itu tidak melulu dikandangkan seperti ayam biakan. Mereka
hanya kembali ke kandang ketika hari mulai gelap. Sepanjang hari, mereka berlarian ke sana ke
mari mencari makan. Sebagaimana manusia, tubuh ayam yang sehat terbentuk dari
olah raga (gerak) yang banyak. Oleh karena itu, daging ayam kampung tidak
mengandung banyak lemak, padat, dan gurih secara alami. Berbeda dengan daging
ayam biakan yang banyak lemak dan terbentuk dari obat-obat pengemuk unggas.
Pengolahan
lodho ayam yang melewati tahap pemanggangan pun ternyata bermanfaat. Manfaatnya
adalah menghilangkan lemak-lemak yang ada di tubuh ayam. Ketika dipanggang,
lemak-lemak itu akan luntur akibat panas sehingga ayam akan bebas lemak. Jadi,
lodho ayam bener-bener makanan yang lezat dan juga sehat.
D. BAGAIMANA CARA MEMBUAT LODHO AYAM?
Pembuatan lodho ayam tergolong cukup rumit. Ada dua
tahap yang harus dilakukan yaitu pemanggangan dan perebusan daging ayam.
Pertama, tahap pemanggangan. Kita siapkan dulu ayam utuh yang sudah dibersihkan terlebih dahulu dari bulu-bulu yang menempel. Selanjutnya, ayam itu dibelah badannya mulai dada hingga perut. Kemudian ayam itu dipentangkan sampai berbentuk pipih. Lalu, siapkan pemanggangan dan ayam itu siap dipanggang hingga matang sekitar 15 menit.
Pemanggangan daging ayam (dok.pribadi) |
Tahap kedua yaitu perebusan daging ayam. Usai dipanggang, potong ayam itu sesuai selera. Lalu, masukkan potongan ayam itu ke dalam kuah yang sudah diberi bumbu. Rebus selama 1.5-2 jam. Lalu sajikan bersama nasi gurih dan urap-urap.
Bagi pembaca yang ingin mencoba memasak lodho ayam kampung khas Trenggalek, berikut saya bagikan resepnya
Mau mencoba? (dok.pribadi) |
Bahan :
1 ekor ayam
kampung yang sudah dipanggang.
Santan cair 1
liter
Santan kental
500 ml
Minyak goreng
secukupnya
Bumbu :
Serei 1 batang,memarkan
Daun jeruk 3 lembar
Daun salam 4 lembar
Lengkuas 1 raus
jari, memarkan
Jahe 1 ruas
jari, memarkan
Gula pasir secukupnya
Garam secukupnya
Bumbu halus :
Cabe merah 3 buah, Cabe rawit 10 buah, Bawang putih 6 siung, Bawang merah 8 butir. Kemiri 5 butir, Kencur 1 ruas, Merica 15 butir , Kunyit 1 ruas, & Pala secukupnya.
Cara pembuatan :
- Tumis bumbu halus hingga harum, lalu masukan bumbu lainnya, aduk rata.
- Tuangkan santan cair, masak hingga mendidih, lalu masukan ayam panggang yang sudah dipotong-potong. Masak diatas api kecil hingga matang dan bumbu meresap dan daging ayam lunak.
- Tambahkan santan kental,masak hingga mendidih,angkat.
- Sajikan dengan nasi gurih dan urap-urap.
Mudah bukan? Selamat mencoba ^_^
E. MAMPIR SEJENAK BARENG PEMBUAT LODHO
AYAM
Saat
ini, lodho ayam bukan lagi makanan yang bisa dinikmati di rumah saja. Namun,
lodho telah berubah menjadi salah satu bisnis kuliner yang cukup menjanjikan. Misalnya
saja bisnis penyedia lodho ayam. Bisnis penyedia lodho berarti bisnis yang
menyediakan lodho ayam kampung utuh satu ekor yang dibuat berdasarkan pesanan
dari konsumen. Bisnis ini membidik konsumen penyuka lodho ayam yang tidak bisa
atau tidak sempat membuat lodho sendiri di rumah.
Bisnis
penyedia lodho ayam berbeda dengan
bisnis rumah makan lodho ayam. Bisnis penyedia lodho tidak memiliki rumah makan
atau warung, tapi mereka menjual lodho ayam di rumah mereka dan konsumen
membeli ke sana. Lodho ayam itu disantap di manapun konsumen inginkan. Misalnya
di rumah. Kalau bisnis rumah makan lodho berarti bisnis yang menjual lodho ayam
dan menyajikannya langsung ke hadapan
konsumen untuk disantap.
Beberapa waktu lalu ketika saya mudik ke kampung halaman, saya mampir sejenak ke rumah salah satu warga yang menekuni bisnis penyedia lodho ayam. Lokasinya tidak jauh dari rumah saya, hanya terpaut 2 km saja. Saya menyempatkan pergi ke sana untuk berbincang-bincang dengan pasangan suami istri Bapak Kamid dan Ibu Mesti selaku penyedia lodho.
Pak
Kamid dan Bu Mesti menjalankan bisnis penyedia lodho ayam sejak tahun 2004.
Bisnis tersebut didirikan dengan hasil kerja keras dan keringat mereka sendiri. Kalau bicara tentang
resep, Bu Mesti mendapatkan resep lodho ayam dari ibunya.
Pak Kamid memanggang daging ayam untuk lodho (dok.pribadi) |
Setiap hari, pasangan suami istri itu mulai berkerja sejak subuh dan berakhir larut malam. Mereka membakar ayam dan membuat kuah seharian. Pekerjaan mereka bergantung pada jumlah pesanan yang diterima. Kalau pesanan datang di sore hari, mereka akan memasak di sore hari pula.
Kuah lodho buatan Bu Mesti (dok.pribadi) |
Sekarang mereka terus menerus memproduksi lodho ayam karena jumlah pesanan semakin banyak. Berdasarkan penjelasan dari bu Mesti, mereka memproduksi lodho ayam kira-kira 25 ekor per hari. Jumlah pesanan akan meningkat drastis ketika hari-hari besar seperti perayaan Idul Fitri, karnaval 17 agustus, dan lain-lain. Pada hari-hari itu, pesanan bisa mencapai 100 ekor ayam. Banyak sekali bukan?
Pada
lodho ayam bu Mesti dan pak Kamid, mereka menggunakan dua jenis ayam yaitu ayam
kampung dan ayam horn. Ayam horn adalah ayam petelur. Mereka menggunakan daging
ayam ini karena tidak mengandung banyak lemak, dagingnya padat, dan rasanya
gurih meski tidak seenak ayam kampung. Mereka tidak menggunakan ayam pedaging
karena sulit dimasak menjadi lodho. Ketika dibakar, ayam pedaging akan menciut
karena sebagian besar tubuhnya terdiri dari lemak. Selain itu, daging ayam
pedaging mudah sekali empuk sehingga ketika proses perebusan dengan kuah, bumbu
lodho kurang bisa meresap ke dalam daging ayam pedaging.
Harga
yang dipatok oleh bu Mesti dan pak Kamid cukup terjangkau. Untuk lodho ayam
horn, mereka mematok Rp 40.000 per ekor. Adapun untuk lodho ayam kampung, harga
dimulai dari Rp 50.000 bergantung pada besar kecilnya ayam kampung.
Bagi pembaca yang berminat untuk memesan lodho ayam bu Mesti dan pak Kamid, langsung saja pergi ke RT 12 RW 2 Dusun Ngerjo Kecamatan Karangan Trenggalek.
F. MENGINTIP WARUNG LODHO AYAM KAMPUNG
PALING POPULER DI TRENGGALEK
Kalau
cerita saya di atas berisi kisah tentang bisnis penyedia lodho ayam, lain lagi
sekarang. Karena saya akan mengulas tentang warung lodho ayam kampung paling popular
di Trenggalek. Warung apa itu? Ini dia, Warung Lodho Ayam Kampung Pak Yusuf.
Papan petunjuk jalan ke warung lodho Pak Yusuf (dok.pribadi) |
Warung
lodho ayam kampung Pak Yusuf berdiri sejak tahun 1987. Pak Yusuf mendirikan
warung ini dengan kerja kerasnya. Sekarang, warung lodho ini punya 3 cabang
lho, yaitu di Trenggalek, Tulungagung, dan Kediri.
Cita
rasa dari lodho ayam Pak Yusuf sangat lezat meskipun sedikit berbeda dengan
lodho ayam pada umumnya. Lodho ayam di situ tidak begitu pedas karena cabainya masak
utuh-utuh. Tujuannya agar pembeli sendiri yang menentukan tingkat kepedasannya.
Kalau mau pedas, semua cabainya bisa diremukkan sekaligus. Kalau ingin pedasnya
biasa, maka biarkan cabai-cabai itu utuh.
Warung lodho ayam ini sangat laris dan menjadi
warung primadona penyuguh lodho ayam Trenggalek. Ketika sabtu-minggu, warung
ini bisa menjual sekitar 100 ekor ayam kampung. Banyak sekali bukan?
Ketika
saya mudik ke kampung halaman, saya sempatkan untuk mencicipi nikmatnya lodho
ayam Pak Yusuf. Ketika sampai di warung, saya menemui bahwa kebanyakan
pengunjung berasal dari luar kota. Mereka sengaja singgah untuk mencicipi
kuliner khas Trenggalek itu. Agaknya, pengelola warung juga membidik segmen
konsumen tersebut sehingga melengkapi warung dengan berbagai fasilitas yang
nyaman untuk pengunjung. Misalnya, kamar mandi yang cukup banyak dan mushola.
Salah satu sudut warung lodho pak Yusuf yang mengusung nuansa tradisional (dok.pribadi) |
Bagi
pembaca yang ingin berkunjung, silahkan datang kapanpun karena jam buka warung cukup lama. Warung lodho ayam Pak Yusuf buka
sejak pukul 07.00-24.00. Harga yang dipatok pun cukup terjangkau. Lodho berisi
satu ekor ayam kampung dihargai Rp 65.000. kalau harga tiap potongnya adalah Rp
16.000. Makan lodho tentu tak lengkap rasanya tanpa nasi gurih dan urap-urap. Satu
porsi nasi gurih dipatok harga Rp 3.000. Sedangkan seporsi urap-urap bisa
dikantongi dengan harga Rp 3.000. Harga yang ramah di kantong bukan?
Kalau pembaca ingin menikmati lodho ayam kampung ala Pak Yusuf, silahkan berkunjung ke warungnya ya.
_________________________________________________________________________________
Akhirnya, sampai juga di ujung postingan saya tentang kuliner khas Trenggalek yaitu Si Lodho Ayam Kampung dan seluk-beluknya. Yuk, mampir ke Trenggalek dan nikmati citarasa lodho ayam yang menggugah selera. Sssttt. Jangan sampai terhipnotis kelezatannya ya ^_^ Sampai jumpa di Trenggalek, kampung halaman saya yang menawan, menyimpan kuliner yang penuh kelezatan
Gapura selamat jalan di Trenggalek (dok.pribadi) |
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Jelajah Gizi yang diselenggarakan oleh Nutrisi Untuk Bangsa
Sumber tulisan biar ga plagiasi :
Sumber tulisan biar ga plagiasi :
- Resep lodho ayam khas Trenggalek diambil dari http://mifthariau.blogspot.com/2011/08/ayam-lodho-trenggalek-khas-jawa-timur.html
- Kandungan gizi pada ayam diambil dari http://indonesian.cri.cn/1/2005/07/19/1@32439.htm
0 comments:
Posting Komentar