Kemacetan menjadi salah
satu problematika yang lekat dengan citra perkotaan di Indonesia. Sebut saja
Jakarta, kemacetan seolah menjadi
makanan sehari-hari bagi penduduk di kota metropolitan tersebut. Anehnya, meski
banyak upaya yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat tapi masalah
tersebut begitu sulit untuk diurai. Lantas, apa yang sebenarnya harus
dilakukan?
Salah satu pilar utama dalam menyelesaikan kemacetan adalah memaksimalkan peran kepolisian di Ditlantas POlda Metro Jaya.
Benar. Kepolisian, khususnya Direktorat Lalu Lintas
(Ditlantas) menjadi salah satu elemen penting dalam mengurai kusutnya masalah
kemacetan di Indonesia. Ditlantas bertugas menyelenggarakan dan membina
fungsi lalu lintas kepolisian, yang meliputi penjagaan, pengaturan, pengawalan
dan patroli, pendidikan masyarakat dan rekayasa lalu lintas, registrasi dan
identifikasi pengemudi kendaraan bermotor, penyidikan kecelakaan lalu lintas
dan penegakan hukum dalam bidang lalu lintas.
A. MENINJAU
KEMACETAN DI JAKARTA
Kemacetan
merupakan salah satu problematika lalu lintas yang sangat akrab dengan Jakarta. Berdasarkan hasil survei Castrol Magnatec Start-Stop tentang
lalu lintas kota-kota besar di dunia menunjukkan , Jakarta menjadi kota paling
buruk dalam hal kemacetan di antara kota-kota besar di 78 negara dengan tingkat
macet mencapai 33.240 ribu per tahun. Angka itu dihitung dari data ketika
pengemudi mobil harus berhenti dan memulai lagi laju mobilnya setiap kilometer
karena kepadatan lalu lintas (JPNN.com: 5/2/2015).
Berdasarkan indeks Castrol Magnatec Start-Stop, Jakarta bergabung dalam 10 besar kota-kota di
dunia yang mempunyai tingkat kemacetan terburuk, yakni Istanbul di Turki
(32.520), Mexico City di Meksiko, (30.840), Surabaya (29.880), St Peterburg di
Rusia (29.040), Moscow di Rusia (26.680), Roma di Italia (26.680), Bangkok di
Thailand (27.480), Guadalajara di Meksiko (24.840), serta Buenos Aires di
Argentina (23.760).
Persebaran
kemacetan di Jakarta pun terbilan merata. Berdasarkan data yang dilansir Ditlantas Polda Metro Jaya, setidaknya ada 177
titik rawan kemacetan di DKI Jakarta (republika.co.id: 21/6/2015). Jakarta
Timur misalnya, memiliki titik kemacetan yang paling banyak yakni 17 titik
kemacetan. Sementara, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara masing-masing memiliki
15 titik kemacetan. Misalnya Tanjung
Priok, Cilincing, Plumpang, dan Sunter. Blok M, Tanah Abang, dan Mampang
Prapatan merupakan daerah rawan macet di Jakarta Selatan. Selain itu, Jakarta
Barat ruas jalan sepanjang Daan Mogot, Kalideres, dan Tambora merupakan titik
rawan macet yang lain.
Lantas, apa yang menjadi penyebab kemacetan yang ada di Jakarta? Ada banyak sekali faktor. Bila saya boleh memetakan maka akan muncul setidaknya 4 faktor yang menimbulkan kemacetan.
1. PERTUMBUHAN
KENDARAAN YANG SIGNIFIKAN
Pertumbuhan jumlah kendaraan (motor dan mobil) di Jakarta
meningkat 12% setiap tahun. Berdasarkan
data yang dilansir oleh Direktorat Lalu
Lintas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta dan sekitarnya
bertambah sebanyak 5.500 hingga 6.000 unit kendaraan per hari (antaranews.com:
9/1/2015). Jumlah tersebut didominasi oleh pertambahan sepeda motor yang
mencapai 4.000 hingga 4.500 per hari. Sedangkan kendaraan roda empat mengalami
pertumbuhan sebanyak 1.600 unit per hari. Jumlah unit kendaraan bermotor hingga
akhir 2014 di Jakarta sebanyak 17.523.967 unit yang didominasi oleh kendaraan
roda dua dengan jumlah 13.084.372 unit. Diikuti dengan mobil pribadi sebanyak
3.226.009 unit, mobil barang 673.661 unit, bus 362.066 unit, dan kendaraan
khusus 137.859 unit. Pertumbuhan kendaraan tersebut tentu sangat besar
mengingat pertumbuhan jalan di Jakarta hanya sebesar 0.01%.
Pertumbuhan kendaraan yang signifikan ini tentu harus medapatkan perhatian khusus karena menjadi salah satu penyebab utama kemacetan di Jakarta.
2.
PERILAKU NAKAL MASYARAKAT
Kita sering disuguhi dengan berbagai liputan tentang
parkir liar, PKL liar, pengemudi nakal yang menerobos peraturan, dan lain-lain..
Parkir liar memakan sebagian badan jalan
sehingga arus kendaraan tidak bisa berjalan dengan maksimal. Tidak ada
bedanya dengan PKL liar yang menempati trotoar dan menggelar dagangan di
pinggir jalan. Belum lagi pengemudi nakal yang menerobos peraturan. Perilaku
nakal semacam itu secara langsung dan tidak langsung tentu menyebabkan
kemacetan.
3. KINERJA KEPOLISIAN DITLANTAS POLDA METRO JAYA YANG BELUM OPTIMAL
Tidak pas bila penyebab kemacetan hanya dilihat dari sisi
masyarakat. Kepolisian pun punya andil atas problematika tersebut. Sebut saja sikap
polisi yang belum tegas dalam menindak oknum masyarakat yang melanggar lalu
lintas, pemilik PKL nakal, dan
lain-lain. Akibatnya makin banyak orang yang melanggar karena tidak mendapatkan
sanksi yang dapat membuat mereka jera. Selain itu, masih belum banyak dilakukan
sosialisasi tentang pentingnya mentaati peraturan lalu lintas yang dilakukan
oleh kepolisian. Hal tersebut tentu perlu dimaksimalkan mengingat kemacetan
menjadi masalah besar yang perlu ditangani segera.
4. ALTERNATIF SARANA DAN PRASARANA YANG BELUM
MEMADAI
Salah satu penyebab kemacetan adalah keengganan
masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke layanan transportasi publik.
Hal tersebut tentu menjadi masalah karena kendaraan pribadi, khususnya mobil,
seringkali hanya diisi dengan 2- orang saja. Akibatnya, jalanan penuh dengan
mobil-mobil yang isinya kosong. Oleh karena itu, perlu adanya upaya lebih
lanjut untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan transportasi
publik.
B. MENGURAI
KEMACETAN: MEMAKSIMALKAN PERAN KEPOLISIAN DI DITLANTAS
Kemacetan merupakan sebuah masalah
pelik yang harus diselesaikan bersama-sama oleh masyarakat, pemerintah, dan
ditlantas.
1. Kontribusi Masyarakat
Kemacetan seringkali disebabkan karena ulah masyarakat yang tidak mematuhi peraturan lali lintas. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat pun perlu dimaksimalkan untuk menciptakan lingkungan yang bebas macet. Misalnya saja tidak lagi parkir sembarangan, tidak menggelar dagangan di pinggir jalan, tidak menyerobot lampu lalu lintas, tidak melewati batas tengah jalan, dan lain-lain.
Selain itu, masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam menyebarluaskan informasi tentang peraturan lalu lintas, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan ketertiban yang mampu menghindarkan kita dari kemacetan.
KIta bisa menyebarluaskan informasi lewat media sosial, broadcast whatsup, dan lain-lain. Semakin banyak orang yang mengetahui bahwa ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghindarkan diri dari kemacetan maka semakin besar pula potensi kemacetan bisa dihindarkan
Kita juga harus aktif dalam melaporkan tindak pelanggaran lalu lintas yang bersinggungan langsung dengan penyebeb kemacetan. Misalnya kita melaporkan tentang kebiasaan angkot yang ngetem di pinggir jalan yang menyebabkan kemacetan serius. Dengan adanya partisipasi aktif yang demikian maka akan meningkatkan pengumpulan informasi di ditlantas sehingga akan ada penangan lebih lanjut dari mereka.
2. Kontribusi Pemerintah
Pemerintah merupakan pilar utama dalam menyelesaikan masalah kemacetan. Pemerintah harus terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan fasilitas layanan transportasi publik. Jika kendaraan umum di Indonesia sudah senyaman di negara tetangga maka saya yakin kalau masyarakat akan membuka hati lebar-lebar untuk beralih ke sana dari pada menggunakan kendaraan pribadi.
Tidak hanya transportasi publik, pemerintah juga harus terus meningkatkan kualitas jalan raya baik memperbaiki kemulusan jalan maupun memperlebar jalan-jalan utama.
Pemerintah pun harus terus membuat berbagai kebijakan yang dapat mendukung nuansa tertib lalu lintas. Ada baiknya bila pemerintah, khususnya kemendikbud, membuat kurikulum khusus tertib lalu lintas sebagai materi waib di sekolah dasar sehingga bisa memupuk sikap tertib lalu lintas sejak dini.
3. Kontribusi Ditlantas
Ditlantas memiliki tugas sebagai berikut
Lantas, bagaimana memaksimalkannya? Ini dia caranya
Kepolisian Ditlantas POlda Metro Jaya harus terus giat dan rutin melakukan patroli lalu lintas dan penjagaan di jalan raya. Selama ini, upaya tersebut sudah dilakukan oleh kepolisian tapi masih belum maksimal. Ada beberaa persimpangan yang tidak dijaga sehingga masyarakat pun ngawur dalam berkendara. Akibatnya, kemacetan pun tiak terelakkan. Oleh karena itu, kepolisian ditlantas perlu menambah personel sehingga mampu menjaga jalan dengan maksimal.
Kepolisian ditlantas POlda Metro Jaya pun harus sering melakukan penertiban bagi PKL dan pengendara nakal. Jangan sampai pembiaran membuat perilaku semacam itu semakin menulari anggota masyarakat yang bersikap baik yang lain.
Saya masih sering melihat ada pelajar yang sudah mengendarai sepeda motor di jalan raya. Hal tersebut tentu mengkhawatirkan mengingat mental mereka belum matang. Selain itu, mental untuk tertib lalu lintas pun belum terbentuk. Jumlah pengendara pelajar yang banyak pun tentu saja menambah jumlah kendaraan. Oleh karena itu, polisi perlu sering melakukan penertiban ke lingkungan sekolah untuk memeriksa SIM para pelajar. Pelajar yang tidak memiliki SIM dilarang berkendara. Dengan demikian jumlah kendaraan di jalanan pun bisa ditekan.
Polisi pun harus memberlakukan tes yang lebih ketat pada pendaftar SIM. Dengan demikian, jalan raya hanya akan diisi oleh orang-orang yang mahir berkendara. Hal tersebut tentu dapat menekan munculnya sikap negatif yang melanggar lalu lintas sekaligus menyebabkan kemacetan. Tidak ada lagi pengendara yang menyerobot batas jalan, tidak ada lagi orang yang putar balik di perlintasan yang tidak diperbolehkan, tidak ada lagi orang-orang yang parkir sembarangan, dan lain-lain.
Ditlantas POlda Metro Jaya harus melakukan sosialisasi pentingnya tertib lalu lintas anti kemacetan ke kalangan pelajar dan masyarakat umum. Misalnya dengan melakukan sosialisasi ke sekolah dan ke desa-desa.
DItlantas POlda Metro Jaya juga perlu membuat sebuah museum anti kemacetan. Konsepnya mirip dengan museum tertib lalu lintas. Di sana ada beberapa rekayasa kejadian lalu lintas. Misalnya rekayasa tentang suasana di perempatan, suasana parkir liar, suasana di pasar, dan lain-lain. Rekayasa itu kemudian memberikan berbagai pilihan tentang apa yang harus dilakukan oleh pengendara. Misalnya pilihan untuk mengklakson, melewati trotoar, dan lain-lain. Nah, pengunjung dilibatkan untuk memilih dan ada reaksi yang bisa muncul ketika pengunjung memilih pilihan tersebut.Contoh, ketika jalanan macet dan pengunjung memilih untuk melewati trotoar maka akan secara otomatis pengunjung mendapatkan pemberitahuan tentang sanksi yang didapatkan. Seru bukan?
Ditlantas POlda Metro Jaya juga harus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyebarluaskan informasi tentang kemacetan yang terjadi. Misalnya, bekerja sama dengan pemilik aplikasi mobile yang menyediakan informasi jalan alternatif seperti Lewat Mana, Bandung 247, Smart Trafic Controller, dan lain-lain. Kerja sama tersebut bisa memperluas informasi tentang kemacetan sehingga dapat segera membantu masyarakat.
Ditlantas POlda Metro Jaya juga harus membuat forum khusus untuk menampung berbagai aspirasi masyarakat tentang solusi kemacetan dan alternatifnya. Misalnya, membentuk forum khusus yang mirip dengan Kaskus. dengan demikian, akan banyak informasi, aspirasi, dan bahkan juga inovasi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi.
Tidak ada gunanya sebuah peraturan bila tidak ditegakkan. Oleh karena itu, kepolisian ditlantas POlda Metro Jaya harus tegak dalam menegakkan peraturan sekaligus memberikan sanksi yang tegas pada para pelanggarnya.
Ditlantas POlda Metro Jaya harus bekerja sama dengan masyarakat dan LSM untuk menghimpun informasi tentang pelanggaran lalu lintas. Dengan demikian, semua masalah yang muncul bisa diketahui dan dicarikan solusinya segera.
C. BAGAIMANAKAH
AKSI KEPOLISIAN DITLANTAS POLDA METRO JAYA DALAM MENGURAI KEMACETAN DI INDONESIA?
Sebenarnya, ditlantas POlda Metro Jaya telah melakukan banyak sekali upaya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Mau tahu apa saja?
1. Aplikasi NTMC Polri TV
Ada sebuah aplikasi yang dirilis oleh kepolisian bernama NTMC POLRI TV. Aplikasi ini menyajikan informasi tentang keadaan lalu lintas dengan cara streaming secara real-timedari
pantuan 442 CCTV di Metro Area (Jabodetabek dan sekitarnya) dan POLDA
(keseluruhan daerah Indonesia). Dengan bantuan fasilitas tersebut, kita akan diberi informasi sebagai bahan
pertimbangan dalam memilih jalur yang akan dilalui hingga daerah tujuan (id.techinasia.com, 14/7/2015)
2. Unit Bersepatu Roda
Ada yang unik dari aktivitas di kawasan Taman Margasatwa Ragunan pada Minggu (19/7/2015). Berdasarkan berita yang dilansir dalam wartakota.tribunnews.com (19/7/2015), Ditlantas
Polda Metro Jaya menurunkan unit tim bersepatu roda untuk mengurai kemacetan
lalu lintas di sana. Polantas-polantas
itu berkostum unik karena mengenakan kaos model Polo dengan celana pendek, berkacamata
hitam lengkap dengan body protector mirip skaters profesional. Ide ini tentu sangat kreatif meski dampaknya kurang begitu terasa secara luas.
3. Polisi Bersepeda
Berdasarkan berita yang dilansir dalam beritasatu.com (4/9/2014), Ditlantas
Polda Metro Jawa menyiapkan
Tim Pemburu Kemacetan yang terdiri atas pasukan sepeda dan motor trail untuk
mengurai kemacetan di jalan-jalan di Ibu kota. Ditlantas sudah menyiapkan
ratusan sepeda dan sekita 70 motor trail yang didrop di
setiap satuan lalu lintas. Penggunaan sepeda dan motor trail dianggap lebih efektif untuk mengatasi kemacetan dari pada menggunakan mobil patroli.
4. Razia dan Penertiban
Saya kira ditlantas sudah sangat sering melakukan razia. Nah, kegiatan tersebut perlu diperluas lagi sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
5. Sosialisasi di Media Massa dan Kalangan Masyarakat
Saat ini, sudah banyak kemajuan yang dibuat oleh ditlantas yang melibatkan media massa. Sebut saja akun twitter TMC POlda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro). Ada pula fanpage TMC Ditlantas polda metro jaya. Dengan keberadaan akun-akun tersebut, masyarakat dan ditlantas bisa saling bekerja sama untuk mendapatkan informasi dan menambahkan informasi.
Kemacetan memang masalah yang pelik. Butuh kerja sama dan kerja keras yang melibatkan semua pihak termasuk kita,pemerintah dan ditlantas. Tidak perlu berkecil hati dengan kondisi kemacetan yang seakan belum juga terselesaikan. Yang terpenting adalah partisipasi aktif semua pihak untuk merupaya menyelesaikannya.
sumber:
- http://www.antaranews.com/berita/473169/jumlah-motor-dan-mobil-di-jakarta-tumbuh-12-persen-tiap-tahun
- http://www.jpnn.com/read/2015/02/05/285725/Kemacetan-Jakarta-Terburuk-di-Dunia,-Ini-Kata-Ahok
- http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/06/21/nqa7xx-catat-ada-177-titik-rawan-kemacetan-di-jakarta
- https://id.techinasia.com/aplikasi-ntmc-polri-tv-cara-kepolisian-pantau-kemacetan/
- http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/19/urai-kemacetan-ditlantas-pmj-terjunkan-unit-bersepatu-roda
- http://www.beritasatu.com/aktualitas/207489-ditlantas-turunkan-polisi-bersepeda-urai-kemacetan-jakarta.html